Untuk melakukan suatu survey pada suatu daerah, kehadiran manusia
pada daerah tersebut kadang sangat sulit untuk dilakukan. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh sulitnya medan yang harus ditempuh, sarana yang kurang memadai,
daerah yang berbahaya, atau masih banyak hal. Pada kondisi tersebut dimana kita
sangat membutuhkan data mengenai lokasi yang akan dijadikan sebagai objek
penelitian namun terbatasnya gerakan kita terhadap lokasi objek, maka munculah
Penginderaan Jauh.
Menurut American Society of Photogrammetry, penginderaan jauh adalah
pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji. Penginderaan jauh juga merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukan (mengidentifikasi), dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985). Dalam pengamatan objek, digunakan sumber pengamatan yang dinamakan Citra. Citra adalah gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui suatu lensa kamera atau hasil penginderaan yang telah dicetak. Citra dapat dibedakan menjadi dua yaitu citra foto dan citra non-foto.
pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji. Penginderaan jauh juga merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukan (mengidentifikasi), dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985). Dalam pengamatan objek, digunakan sumber pengamatan yang dinamakan Citra. Citra adalah gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui suatu lensa kamera atau hasil penginderaan yang telah dicetak. Citra dapat dibedakan menjadi dua yaitu citra foto dan citra non-foto.
Untuk mengolah citra yang menggambarkan suatu objek yang akan kita
amati, diperlukan alat bantu berupa perangkat lunak atau software yang dapat digunakan untuk mengolah citra tersebut dari
citra mentah untuk kemudian dapat dipresentasikan menjadi suatu gambaran yang
mudah untuk diamati. Salah satu software yang
umum digunakan dalam melakukan koreksi citra untuk penginderaan jauh adalah ER Mapper.
Menurut Sutanto, 1986 software ER
Mapper memiliki keunggulan, yaitu:
1.
Mampu untuk mengolah sebagian citra
penginderaan jauh,
2.
Mampu mengimpor data citra yang tidak dikenal
sekalipun,
3.
Didukung lebih dari 100 kompatibilitas
pencetakan citra,
4.
Sangat mudah digunakan untuk tujuan analisis
sekalipun oleh user pemula,
5.
Dapat digunakan secara cepat untuk lebih dari
130 aplikasi khusus,
6.
Tersedia lebih dari 160 Sangat mudah digunakan
untuk tujuan analisis sekalipun oleh user pemula,
7.
Dapat digunakan secara cepat untuk lebih dari
130 aplikasi khusus,
8. Tersedia lebih dari 160 formula atau
algorithma matematis pengolahan citra sehingga pengguna tidak perlu berfikir
dan menulis lagi algorithma yang rumit bagi pemula,
9. Realtime
processing, pengolahan langsung dapat dilihat hasilnya tanpa menyimpannya di
media terlebih dahulu,
10. Pembuatan
mosaik citra yang sangat mudah baik untuk citra satelit juga citra foto udara,
11. Data yang berbeda
dapat ditampilkan bersamaan bahkan saat
diproses,
12. Penyusunan
model 3D dari citra sehingga lebih tampak seperti kondisi aslinya di lapangan.
Untuk saran demi kemajuan posting ini, silahkan tinggalkan komentar ya... dan mengenai cara penggunaan dan informasi lebih lanjut mengenai Penginderaan Jauh dan ER
Mapper, tunggu posting selanjutnya ya. Salam.. -YSAW-
No comments:
Post a Comment